MAMAHAMI INNER POWER MANUSIA
Kapasitas Inner
power manusia sedahsyat dengan keistimewaan dirinya. Manusia paripurna,
energinya mampu melejit melampaui kemampuan malaikat, seperti di buktikan
Rasulullah mampu menembus Sidratil
Muntaha, wilayah sekitar Allah. Sementara Jibril tersandung dengan
keterbatasan energinya, sehingga tidak sanggup mengawal Rasullulah dalam
meristiwa Isra’ Mir’raj.
Setiap manusia
berpotensi untuk meningkatkan inner powernya. Bahkan menurut Al-Ghazali di
dalam Ihya Ulumud Din, setiap manusia berpotensi menjadi nabi, hanya wahyu yang
melantik seseorang menjadi nabi di batasi oleh Allah SWT.
Manusia juga
memiliki kemampuan supernatural. Pemilik jiwa yang bersih, menurut Al-Ghazali
dan Ibn Arabi, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan penghuni “Alam Mistal/ Alam Hayal. Suatu wilayah
hunian makhluk spiritual. Orang – orang yang mampu mengakses “alam” ini
berpeluang untuk menembus kegaiban alam gaib. Boleh jadi yang bersangkutan
wilayah alam gaibnya sudah menipis dan transparan karena memang setiap orang
tidak sama alam gaibnya, sementara orang lain masih gaib. Kalau saja setiap
orang mampu membersihkan dirinya sebersih mungkin lahir dan batin, yang
bersangkutan diberi kamampuan untuk mengakses alam gaib. Hadist Rasulullah yang
dikutip ihya ‘Ulumud Din oleh Al-Ghazali mengatakan bahwa : “Seandainya bukan karena setan memagari jiwa
anak cucu adam, maka mereka dapat melihat alam malaikat ( Gaib ) .
Ada telinga
yang mampu mendengarkan jeritan kesakitan orang yang di siksa di alam kubur,
seperti pengalaman Rasulullah bersama Abu Bakar di atas makam. Ada mata yang
mampu melihat peristiwa-peristiwa yang belum terjadi, seperti pengalaman Khidir
bersama Nabi Musa dalam Q.S Al-Khahfi/18, dan banyak lagi pengalaman mistik
pawa Wali Allah yang sebagai mana dapat di lihat dalam kitab Jami’ al-Aulia’ ( Kumpulan kekeramatan
Pawa Wali ), dua jilid, karya Yusuf al-Nabbhani, listas agama dan budaya.
Kemampuan supernatural
( Local genus ) menjadi fenomena
univesal. Di setiap tempat kita dapat menjumpai orang-orang yang “pandai” karena memang ilmu-ilmu Kauniyah Allah universal. Akseibitilasnya
juga tidak mensyaratkan simbol-simbol formal. Jika seseorang mampu memiliki
jiwa yang prima, bersih dan tanggu ( istiqamah ), keajaiban dapat terjadi pada
diri dan orang lain.
Upaya untuk
sampai ke tempat (maqam) ini memang membutuhkan latihan-latihan spiritual yang
telaten. Teknik dan latihan itu dapat saja berbeda satu sama lain. Adakalah seseorang
mampu latihan dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan mistik spiritual. Jika cara-cara
yang di lalui menafikan prinsip-prinsip leluhur kemanusian, apalagi tujuannya
untuk memenuhi hasrat biologisnya, cara itu dapat disebut black magic. Sebaliknya jika yang bersangkutan menempuh cara-cara
luhur, tidak menyimpang dari prinsip luhur kemanusian, maka disebut white megic. Black magic dan White megic berpotensi untuk
tujuan-tujuan subjektif dan tidak terpuji.
Dalam Islam
dikenal adanya sihir (sikhr), yaitu suatau keadaan luar biasa dimaksudkan untuk
tujuan-tujuan subjektid dan lebih cenderung ke arah negatif. Islam tidak
menoleransi pengamalan ilmu suhir dan black megic. Bahkan dengan white megic
sekalipun jika ini di maksudkan untuk kepentingan subjektif-negatif.
Islam
membernarkan segala cara untuk mewujudkan kondisi manusia sehat, prima, utuh,
dan tangguh, sepanjang cara-cara tidak memempuh jalan-jalan yang sesat sebagai
mana disebutkan tadi, jika ada penemuan baru atau lama, yang terbukti
meningkatkan kualitas kesehatan manusia, sungguhpun itu bersumber dari wilayah
non-Islam maka itupun dapat di terima dalam Islam. Rasulullah dalam kaitan ini
pernah bersabda : “ Hikmah (ilmu
pengetahuan) ada dimana-mana, dimana pun kalian temukan ambillah karena
sesungguhnya itu milik Islam.
Ilmu REIKI
seperti yang dibahas dikatagorikan “milik
Islam” karena terbukti telah bermanfaat positif bagi kalangan orang.
Dikutip dari :
buku “ HIDUP SEHAT BERSAMA REIKI DAN ENERGI-ENEGI NON REIKI ”