MAMAHAMI INNER POWER MANUSIA

0 comments

MAMAHAMI INNER POWER MANUSIA

Kapasitas Inner power manusia sedahsyat dengan keistimewaan dirinya. Manusia paripurna, energinya mampu melejit melampaui kemampuan malaikat, seperti di buktikan Rasulullah mampu menembus Sidratil Muntaha, wilayah sekitar Allah. Sementara Jibril tersandung dengan keterbatasan energinya, sehingga tidak sanggup mengawal Rasullulah dalam meristiwa Isra’ Mir’raj.
Setiap manusia berpotensi untuk meningkatkan inner powernya. Bahkan menurut Al-Ghazali di dalam Ihya Ulumud Din, setiap manusia berpotensi menjadi nabi, hanya wahyu yang melantik seseorang menjadi nabi di batasi oleh Allah SWT.
Manusia juga memiliki kemampuan supernatural. Pemilik jiwa yang bersih, menurut Al-Ghazali dan Ibn Arabi, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan penghuni “Alam Mistal/ Alam Hayal. Suatu wilayah hunian makhluk spiritual. Orang – orang yang mampu mengakses “alam” ini berpeluang untuk menembus kegaiban alam gaib. Boleh jadi yang bersangkutan wilayah alam gaibnya sudah menipis dan transparan karena memang setiap orang tidak sama alam gaibnya, sementara orang lain masih gaib. Kalau saja setiap orang mampu membersihkan dirinya sebersih mungkin lahir dan batin, yang bersangkutan diberi kamampuan untuk mengakses alam gaib. Hadist Rasulullah yang dikutip ihya ‘Ulumud Din oleh Al-Ghazali mengatakan bahwa : “Seandainya bukan karena setan memagari jiwa anak cucu adam, maka mereka dapat melihat alam malaikat ( Gaib ) .
Ada telinga yang mampu mendengarkan jeritan kesakitan orang yang di siksa di alam kubur, seperti pengalaman Rasulullah bersama Abu Bakar di atas makam. Ada mata yang mampu melihat peristiwa-peristiwa yang belum terjadi, seperti pengalaman Khidir bersama Nabi Musa dalam Q.S Al-Khahfi/18, dan banyak lagi pengalaman mistik pawa Wali Allah yang sebagai mana dapat di lihat dalam kitab Jami’ al-Aulia’ ( Kumpulan kekeramatan Pawa Wali ), dua jilid, karya Yusuf al-Nabbhani, listas agama dan budaya.
Kemampuan supernatural ( Local genus ) menjadi fenomena univesal. Di setiap tempat kita dapat menjumpai orang-orang yang  “pandai” karena memang ilmu-ilmu Kauniyah Allah universal. Akseibitilasnya juga tidak mensyaratkan simbol-simbol formal. Jika seseorang mampu memiliki jiwa yang prima, bersih dan tanggu ( istiqamah ), keajaiban dapat terjadi pada diri dan orang lain.
Upaya untuk sampai ke tempat (maqam) ini memang membutuhkan latihan-latihan spiritual yang telaten. Teknik dan latihan itu dapat saja berbeda satu sama lain. Adakalah seseorang mampu latihan dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan mistik spiritual. Jika cara-cara yang di lalui menafikan prinsip-prinsip leluhur kemanusian, apalagi tujuannya untuk memenuhi hasrat biologisnya, cara itu dapat disebut black magic. Sebaliknya jika yang bersangkutan menempuh cara-cara luhur, tidak menyimpang dari prinsip luhur kemanusian, maka disebut white megic.  Black magic dan White megic berpotensi untuk tujuan-tujuan subjektif dan tidak terpuji.
Dalam Islam dikenal adanya sihir (sikhr), yaitu suatau keadaan luar biasa dimaksudkan untuk tujuan-tujuan subjektid dan lebih cenderung ke arah negatif. Islam tidak menoleransi pengamalan ilmu suhir dan black megic. Bahkan dengan white megic sekalipun jika ini di maksudkan untuk kepentingan subjektif-negatif.
Islam membernarkan segala cara untuk mewujudkan kondisi manusia sehat, prima, utuh, dan tangguh, sepanjang cara-cara tidak memempuh jalan-jalan yang sesat sebagai mana disebutkan tadi, jika ada penemuan baru atau lama, yang terbukti meningkatkan kualitas kesehatan manusia, sungguhpun itu bersumber dari wilayah non-Islam maka itupun dapat di terima dalam Islam. Rasulullah dalam kaitan ini pernah bersabda : “ Hikmah (ilmu pengetahuan) ada dimana-mana, dimana pun kalian temukan ambillah karena sesungguhnya itu milik Islam.
Ilmu REIKI seperti yang dibahas dikatagorikan “milik Islam” karena terbukti telah bermanfaat positif bagi kalangan orang.
Dikutip dari : buku “ HIDUP SEHAT BERSAMA REIKI DAN ENERGI-ENEGI NON REIKI ”